Perlukah Bertarekat?

mac Berkata:

orang harus bertarekat dunk??

padahal tarekat2 sdh termasuk dari golongan2 orang islam yg diisyaratkan nabi orang islam terpecah menjadi 73 golongan ,dan hanya satu yg selamat ahlussunnah wal jamaah, bisa kasih pencerahan mas?

Saya akan coba jawab pertanyaan ini. Semoga dengan berkat dan karomah guru saya, saya dapat memberikan penjelasan yang mudah dipahami.

Haruskah bertarekat?

Ya, setiap orang perlu bertarekat.

Mengapa?

Tarekat berasal dari kata ‘thariqah’ yang artinya ‘jalan’. Jalan yang dimaksud di sini adalah jalan untuk menjadi orang bertaqwa, menjadi orang yang diredhoi Allah s.w.t. Secara praktisnya tarekat adalah kumpulan amalan-amalan lahir dan batin yang bertujuan untuk membawa seseorang untuk menjadi orang bertaqwa.

Seperti yang sudah saya jelaskan dalam tulisan yang berjudul : Hidup Menurut Aturan Allah, manusia perlu menjalani Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat.

Syariat adalah peraturan lahir dan batin atau hukum Allah yang telah ditetapkan dalam Al Qur’an dan dijelaskan oleh hadis Rasulullah SAW. Hukum Syariat terdiri dari lima hukum, yaitu wajib, sunat, haram, makruh dan mubah.

Untuk mudah dipahami, dapat kita kiaskan seperti orang yang hendak berjalan dari Bandung menuju Jakarta.

Peraturan, peta, dan segala ilmu mengenai bagaimana menuju Jakarta itu adalah SYARIAT.

Kemudian menjalani perjalanan dari Bandung ke Jakarta itu adalah TAREKAT.

Orang yang hendak ke Jakarta dari Bandung mesti tahu ilmu mengenai rambu-rambu lalu-lintas. Dia mesti tahu jalan yang perlu ditempuh untuk dapat sampai di Jakarta. Dengan kata lain, dia mesti tahu dan paham SYARIAT menuju Jakarta.

Kemudian, setelah dia punya ilmu bagaimana menuju ke Jakarta, maka ketika dia mulai berjalan menuju Jakarta maka dia telah menjalani apa yang disebut TAREKAT.

Nah, tarekat ini ada yang wajib dan ada yang sunat. Yang wajib seperti sholat 5 waktu, puasa ramadhan, membayar zakat bila telah mencapai nisab, berhaji bila mampu. Ilmu tentang itu semua disebut syariat, menjalaninya disebut tarekat.

Tarekat wajib ini memang semua orang wajib untuk menjalaninya.

Tarekat sunat, seperti tarekat naqsabandiah, tarekat qadiriah, tarekat aurad muhammadiah, dll (orang sekarang menyebutnya dengan istilah tarekat saja). Dalam tarekat sunat, kita mengamalkan disiplin wirid-wirid, shalawat-shalawat tertentu yang disusun oleh ulama-ulama terdahulu yang tersambung dengan Rasulullah saw dan dipimpin oleh seorang guru mursyid.

Ya namanya saja sunat, artinya ia tidak wajib. Meskipun tidak wajib, tetapi tarekat sunat ini membantu seseorang untuk istiqamah dalam beramal. Saya beri satu contoh sederhana.

Ada hadis yang menyebut bahwa Rasulullah SAW beristighfar minimal 70 kali sehari.

Dalam tarekat sunat, saya contohkan dalam tarekat Aurad Muhammadiah, seorang murid didisiplinkan oleh guru mursyidnya untuk memohon ampun 50 kali dalam setiap kali selesai sholat wajib. Artinya, dalam sehari pengamal tarekat Aurad Muhammadiah memohon ampun minimal 250 kali dalam sehari.

Bagi orang yang tidak mengamalkan tarekat sunat, tentu susah bagi dirinya untuk istiqamah dalam beristighfar minimal 70 kali sehari. Itu baru satu keuntungan dari mengamalkan tarekat sunat. Manfaat yang lain tentu banyak sekali. Mungkin saya akan bahas dalam kesempatan lain.

Tarekat terpecah menjadi 73 golongan?

Tarekat-tarekat yang haq, kesemuanya mempunyai mazab aqidah yang sama yaitu AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH. Jelas mereka bukan qadariah, bukan jabbariah, bukan muktazilah, dan lain-lain mazab aqidah. Dalam mazab fiqh pun tarekat-tarekat yang haq tadi ikut 1 dari 4 mazab fiqh yang masyur. Seperti dalam tarekat Aurad Muhammadiah, mazab fiqh Imam Syafi’i menjadi mazab yang dipegang dalam fiqh.

31 thoughts on “Perlukah Bertarekat?

  1. smpyn tekan ENTER nya kebanyakan kayaknya. saran saya coba di edit lagi, tekan panah bawah di keyborad sampe mentok (atau tekan CTRL+END) trs tekan bakspace sampe ke kata terakhir. smg membantu

    he..he..he…amat sangat membantu 😀 makasih banyak

  2. Suatu saat saya benyak belajar mengenai tarekat dari buku dan guru-guru tetapi secara teori dan saya tidak melaksanakannya, setelah suatu waktu saya secara misterius diberi tahu bahwa kalau mau bertarekat ya ikuti apa yang dikerjakan nabi Muhammad semasa hidupnya , jangan lebih dan jangan kurang disesuaikan konteks sekarang, cuma secara inti dari semua yang dikerjakan Nabi harus dicari tujuannya…………nah pertanyaan saya apa bisa tarekat ini yang saya kerjakan ? pokoknya jangan lepas dari ajaran nabi ya.

    #semua tarekat yang haq datangnya adalah dari Nabi Muhammad SAW. Mereka mempunyai salasilah (mata rantai) ajaran yang nyambung kepada RAsulullah SAW.

  3. 73 golongan yang dimaksud dalam “orang islam terpecah menjadi 73 golongan” adalah golongan aqidah (keyakinan). Selama orang yang bertarekat tersebut masih dalam aqidah yang benar, maka orang tersebut akan termasuk dalam golongan yang selamat di akhirat.

  4. Nah, tarekat ini ada yang wajib dan ada yang sunat. Yang wajib seperti sholat 5 waktu, puasa ramadhan, membayar zakat bila telah mencapai nisab, berhaji bila mampu. Ilmu tentang itu semua disebut syariat, menjalaninya disebut tarekat

    bagus artikelnya, tapi penjelasan tentang tharekat kok terkesan mengambang ya, kurang fokus, masak ada tharekat sunnat dan wajib mungkin sumbernya dari kalangan orientalis atau para pengamal tasawuf filsafati (ber tasawuf tapi gak masuk tharekat).

    Thareqat itu mesti ada Mursyid, jadi mengikuti salah satu tharekat (naqsyabandi, qadiriah, samaniyah, dll) hukumnya itu WAJIB, kenapa? karena mempunyai seorang MURSYID itu hukumnya wajib bukan sunnat, “Barangsiapa mendapatkan kesesatan, maka ia tidak akan menemukan (dalam hidupnya) seorang wali yang mursyid” (Al-kahfi: 17).
    Yang gak ketemu dengan MURSYID udah pasti sesat donk, kan jelas…
    “hai orang2 beriman carilah WASILAH (Frekwensi yang mengantarkan orang langsung kepada ALLAH), bersungguh-sungguhnya dijalannya, pastilah menang, (Al-Maidah 35).

    silahkan mencari MURSYID yang kamil mukamil khalis mukhlisin, tanpa seorang MURSYID udah pasti tidak akan ketemu dengan Rasulullah dan Allah.
    kurang puas dengan komentar ini silahkan singgah di pedepokan sufimuda, http://sufimuda.wordpress.com

    Salam kenal..

  5. Ping-balik: ‘abduLLAH Al Haqiem » Blog Archive » perlu tarekat

  6. salam…

    tumpang ziarah. jika ada yang berminat dengan teori konspirasi, sejarah nusantara yang hilang, sufism, kebangkitan akhir zaman..sila lah ke nusanaga.blogspot.com

    harap salam ukhwah akan bertaut demi masa depan..sekian

    ………………………………..

  7. “Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya”.AL KAHFI 17.

    “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”.AL MAIDAH 35

    AYAT YG SDR SAMPAIKAN TIDAK SINKRON / MAKSUDNYA TDK NYAMBUNG…
    IBADAH ITU TDK BISA PAKAI PERANTARA APALAGI MELALUI MURSID /MENGINGAT WAJAH GURU KETIKA SHOLAT..KALIAN DNG PEDE NYA MENGAKU WALI ALLAH….? HANYA KARENA MENGAMALKAN BERIBU2 ZIKIR,KALIAN MENGAKU ZIKIR BERKEKALAN,TPI KETIKA AZAN DI KUMANDANGKAN DI MASJID KALIAN SHOLAT DIRUMAH / DIKAMAR…..ANEH MENGAKU WALI TAPI AMALANNYA BID’AH….ZIKIR KUAT2 DIDALAM MASJID SEPERTI ORANG KESURUPAN SEHINGGA MENGGANGGU JAMAAH LAIN,,,APAKAH KALIAN LEBIH BAIK DARI RASULULLAH,BELIAU SAJA TDK PERNAH MENCONTOHKAN SEPERTI DZIKIR KALIAN,,,MANA DALILNYA DZIKIR DG SUARA KUAT SEPERTI ORANG KESURUPAN….?….BERTOBATLAH

    • yang nulis pakai huruf besar komentarnya mantap sekali tapi anda sepertinya tidak lebih dari anak TK yang belum tau apa-apa, banyak-banyak belajar dan bertobat pak. sangat bahaya kalau badan manusia isi setan… komentarnya banyak fitnah…

  8. Asalamiaalaikum sufimuda dan sufiperjuang, dalam membaca dan mengikuti alur cerita cerita orang, yg mengeluh serta ingin belajar banyak tentang agamah, saya sebagai pembaca sangat senang dan menambah ilmu agama saya. makasih untuk bg sufy

  9. Jazakumulloh khoiron katsiroo.amiin. Pak kyai aku mau tanya. Mungkin pak kyai lebih tau kalau tidak sedikit orang khusuk berdzikir tdk semata2 karna Alloh tp dg maksud n tujuan supaya qodam2 yg slalu mendampingi dzakirin tsb jd krasan ndak pergi meninggalkanya itu gmn?suwun

  10. Bagaimana kita tau mursyd benar atau cuma ngaku ngaku doang bang? Apa ada daftarnya? Atau ada kriterianya? Bisakah kemursydannya batal?

  11. SufiPejuang@ Beda dong antara orang yg menikmati rasa makanan dgn orang yg cuma blajar dan membaca resep. Orang yg menikmati ga mungkin berdusta akan rasa yg dinikmatinya dan bagi org yg cm membaca resep pastilah byk terjadi perselisihan di antara mereka karena mereka ga pernah memasak pa lg menikmati. Jd kita ga perlu bertengkar dgn mereka krna kita yg merasakan, bukan mereka. Smangattt!!!!!!

  12. mohon info atau keterangan yang shahih sumber nya, apakah 4 imam besar mahzab juga mengamalkan dan menganjurkan tarekat…? trims bgt

  13. gimana klw tareqatnya sm guru pmbimbing yg sifatnya gaib (leluhur yg masuk keraga seseorang) apa sm dgn guru yg sifatnya nyata atw syekh mursyd

Tinggalkan komentar